Selasa, 16 Maret 2010

Pemanasan Global Terbantu Oleh Daur Ulang


Daur ulang menolong mencegah pemanasan global - Bagaimana menjaga agar lingkungan tetap bersih

Jika anda ingin menjaga agar lingkungan tetap bersih maka anda perlu mendaur ulang apapun yang anda bisa. Anda seharusnya menyediakan beberapa kotak sehingga anda dapat meletakkan barang daur ulang anda dalam area yang terpisah. Semua botol air seharusnya dimasukkan ke dalam satu kotak sehingga mempermudah anda untuk membawanya ke pusat daur ulang. Juga anda perlu memastikan bahwa anda mendaur ulang semua barang yang ada karena hal ini akan membantu lingkungan. Banyak orang tidak tahu bahwa anda juga bisa mendaur ulang koran lama anda, anda bisa menghubungi pengumpul daur ulang agar bisa mengambilnya tiap bulan.

Jika kita ingin mencegah pemanasan global maka cobalah daur ulang semua yang anda sudah pakai. Hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah mendidik diri anda sebaik mungkin sehingga anda bisa mendaur ulang semua barang yang ingin anda buang. Mungkin beberapa pakaian lama dapat disumbangkan ke yayasan. Pastikan bahwa anda coba menghindari menggunakan tas plastik dari toko grosir karena plastik lama sekali untuk bisa terurai dengan tanah. Setelah anda memulai sebuah program daur ulang di rumah anda maka anda akan menemukan bahwa hal itu mudah dilakukan.

Ingat bahwa jika anda ingin memperbaiki lingkungan maka anda perlu mendaur ulang semua yang anda bisa. Akan menjadi sesuatu yang bagus jika anda memiliki kotak-kotak khusus untuk menampung tiap barang-barang daur ulang. Setelah anda membuat beberapa langkah kecil ke arah perbaikan lingkungan maka perasaan anda akan lebih baik.

Sumber: Bryan Burbank - www.greenuniverse.info/solarpower

Kacang Tanah dan Kentang Hadapi Ancaman Kepunahan


Kapanlagi.com - Pemanasan global mungkin menggiring banyak jenis tanaman liar seperti kentang dan kacang tanah menuju kepunahan paling lambat pertengahan abad ini. sehingga menghapuskan ciri khas yang mungkin membantu tanaman modern menghadapi hama atau penyakit.

Suatu studi oleh Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR), kelompok ahli di seluruh dunia, mendesak pemerintah agar berbucara lebih banyak untuk melestarikan keluarga tanaman liar di alam dan di pusat pembenihan.

"Sejumlah spesies liar akan sangat terancam oleh perubahan cuaca --tanaman itu kehilangan daerah yang cocok sebagai habitatnya," kata Annie Lane, satu dari tiga penulis studi yang dikeluarkan pada 22 Mei, Hari Keragaman Hayati Internasional PBB.

Sebanyak 61 % dari 51 spesies kacang tanah liar dan 12 % dari 108 jenis kentang liar yang dipelajari dapat punah dalam 50 tahun mendatang akibat pemanasan global yang oleh banyak pihak dituding bersumber dari gas rumah kaca yang dikeluarkan oleh penggunaan bahan bakar fosil oleh manusia, kata studi tersebut.

Tanaman ketiga yang diteliti, vigna atau cowpea, yang merupakan tanaman pangan penting di Afrika, adalah yang paling ulet dalam model cuaca dengan hanya dua dari 48 jenis liarnya mengahdapi ancaman kepunahan. CGIAR mendukung 15 kelompok penelitian pertanian di seluruh dunia.

Lane, warganegara Australia, mengatakan temuan itu menunjukkan banyak keluarga tanaman liar lain --termasuk gandum, padi, dan sejenis gandum yang dipakai untuk membuat bir-- dapat menghadapi ancaman kepunahan. Tanaman yang tahan terhadap dan berjuang menghadapi perubahan cuaca dapat memperoleh keuntungan.

Kacang tanah, yang berasal dari Amerika Selatan, menghadapi ancaman kepunahan karena tumbuh di dataran rendah, tempat perubahan cuaca dengan cepat mempengaruhi suatu daerah yang luas. Kacang tanah juga tumbuh di bawah tanah di dekat tanaman induk sehinga kemampuan tanaman itu untuk berpindah terbatas.

Kentang, yang ditemukan di pegunungan Andes, dapat dengan lebih mudah mengembangkan diri ke atas untuk menemukan temperatur yang lebih dingin.

Rangkaian kentang liar dengan gen yang tahan terhadap penyakit tumbuhan, yang memiliki reputasi buruk karena menimbulkan kelaparan pada 1840-an di Irlandia sehingga menewaskan sebanyak satu juta orang, termasuk di antara jenis yang terancam punah, kata Lane.

Laporan PBB tahun ini telah meramalkan makin banyak banjir, kelaparan, gelombang panas dan naiknya permukaan air laut akibat pemanasan global.

Para ilmuwan khawatir, misalnya, satu jenis kacang tanah dengan ciri mampu bertahan terhadap serangan serangga mungkin terhapus akibat perubahan cuaca berupa hujan terlalu lebat.

Keluarga tanaman liar telah disilangkan dalam beberapa tahun belakangan guna meningkatkan daya tahan terhadap panas pada gandum, daya tahan terhadap panas pada padi atau meningkatkan nilai gizi, seperti kandungan kalsium pada kentang atau kandungan protein pada gandum durum.

Satu perkiraan yang dibuat pada awal 1980-an ialah keluarga tanaman liar bernilai us$340 juta di Amerika Serikat saja guna meningkatkan hasil dan kualitasnya.

"Ada kebutuhan mendesak untuk mengidentifikasi dan secara efektif memelihara keluarga tanaman liar yang menghadapi ancaman akibat perubahan cuaca," kata studi itu.

Lane mengatakan yang terbaik ialah menemukan daerah terbuka guna memelihara tanaman dengan bank benih sebagai pendukung.