Rabu, 03 November 2010

Handphone Ramah Lingkungan - Dari Jagung


SAMSUNG go Green. Saatnya menggunakana produk yang ramah lingkungan dan Recycleable. Coba bayangkan Hp kita yang kita bawa tiap hari itu kalo udah ga kta pakai, dibuang ke mana coba? jadi limbah kan? limbah beracun lagi, tidak bisa di daur ulang.

Tapi kalo HP yang punya samsung ini, tenang aja kalo dah ga suka, ditanam aja di belakang rumah, pasti hancur terurai oleh bumi (meski makan waktu yang lama) setidaknya niat Samsung untuk menghasilkan produk ramah lingkungan patut diacungi jempol.

http://bluehatnews.blogspot.com/2009/08/cellphone-made-from-corn.html

Jumat, 29 Oktober 2010

Tips Mengurangi Pemanasan Global


Tips Mengurangi Pemanasan Global

Udah terasa gak kalo beberapa tahun belakangan ini cuaca dah mulai gak menentu, kadang hujan turun dengan derasnya eh beberapa jam kemudian matahari bersinar sangat terik. Udah masuk musim hujan tapi cuaca masih aja panas banget. Udah masuk musim kemarau eh hujan turun deras. Cuaca dah sulit untuk ditebak dengan kasat mata. Siang hari suhu begitu panas apalagi di daerah kota besar gak terkecuali kota Palembang yang lalu lintas nya dah mulai sangat padat. Polusi di mana-mana, kemacetan ada di setiap persimpangan.

Di Tv dah mulai hangat ngomongin tentang pemanasan global apa lagi ketika Indonesia Menjadi tuan rumah KTT G-8 di Bali. Udah saatnya kita mulai membantu mengurangi beban derita bumi kita ini untuk kelangsungan hidup anak dan cucu-cucu kita. Mulai dari diri sendiri aja baru ke orang-orang terdekat. Berikut saya berikan Tips Mengurangi Pemanasan Global - Modernisasi vs Tradisional- yang saya ambil dari sebuah Blog. Dan dua-duanya mempunyai dampak besar bila di lakuin bersama-sama.


MODERNISASI:

Edit tulisan anda di komputer, sebelum di cetak.
Satu hal yang sangat remeh tapi merupakan sesuatu yang tidak dapat dilakukan di era sebelum personal computer. Jaman dahulu, kita menggunakan mesin tik sebagai sarana untuk menulis sesuatu dengan formal dan rapi. Akan tetapi, apa yang terjadi jika kita membuat kesalahan? Kita pasti akan mengambil kertas itu, meremas-remasnya, dan membuang ke tempat sampah terdekat. Berapa banyak kertas yang kita sia-sia kan untuk membuat sebuah tulisan? Mungkin lebih banyak dari kertas yang terpakai dalam tulisan itu sendiri. Di jaman modern seperti sekarang ini, kita tidak perlu lagi untuk membuang banyak kertas dari pohon-pohon tak berdosa. Kita dapat mengedit tulisan dengan lebih seksama di komputer kita sebelum dicetak di printer. Dengan begitu kita bisa meminimalisasi penggunaan kertas dan mengurangi sampah.

Simpan file-file anda di hard disk.
Kalau memang bisa disimpan di hard disk, kenapa tidak? Selain lebih praktis, kita menghemat kertas. Menyimpan data di komputer semudah membalikkan telapak tangan, selain itu, kita juga dengan sangat mudah untuk mencari file yang kita inginkan dengan cepat. Caranya dengan mengorganisir folder-folder anda dengan rapi, tentu pekerjaan ini juga bisa dibilang sepele tapi sebenarnya sangat krusial. Ditambah lagi dengan akses intranet dan internet, mengirim file juga akan lebih cepat dan efisien, jadi kita benar-benar bisa menekan penggunaan kertas untuk kepentingan yang hanya bisa dilakukan di atas kertas.

Bayar tagihan anda lewat ATM.
Mungkin anda tidak menyadari bahwa selama ini anda menyimpan dan bahkan membuang kertas tanda terima tagihan-tagihan anda. Di jaman dahulu mungkin kita belom mengenal teknologi ATM, tapi sekarang, lewat ATM kita bisa melakukan banyak hal lain selain mengambil uang. Kita bisa membayar tagihan kita lewat ATM, dengan begitu kita menyelamatkan pohon-pohon yang digunakan sebagai bahan dasar pembuat kertas tagihan kita yang akhirnya hanya kita buang begitu saja. Membayar listrik, tagihan telfon, internet, dan air sudah dapat dilakukan di beberapa ATM dari bank terkemuka.

Pantau penggunaan BBM dan emisi gas buang kendaraan anda.
Teknologi saat ini sudah sangat memungkinkan untuk memantau kesehatan kendaraan anda. Konsumsi BBM dengan sangat mudah kita hitung dengan sedikit kemampuan matematika dan observasi ke angka km kendaraan serta jumlah pembelian BBM saat mengisi. Bahkan sudah banyak mobil-mobil yang menyertakan tingkat konsumsi BBM di dashboard mereka. Dengan begitu kita bisa menghitung dengan lebih cermat konsumsi BBM di kendaraan kita dan menghemat penggunaannya dengan cara apapun. Tingkat efisiensi BBM juga bergantung pada kesehatan kendaraan anda. Pastikan untuk memeriksakan kendaraan anda secara berkala. Uji emisi gas buang anda di bengkel-bengkel terdekat, atau bahkan sekarang ini banyak instansi-instansi pemerintah ataupun pendidikan yang melakukan uji emisi di lingkungan mereka sebagai bentuk penyadaran terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup yang bermutu.


TRADISIONALISASI:

Mandi dengan menggunakan gayung.
Saat ini pasti banyak di antara kita yang sudah menggunakan shower atau bath tub ketika mandi. Padahal mandi dengan shower mengkonsumsi lebih banyak air daripada mandi dengan menggunakan gayung. Jika kita perhatikan, mandi dengan menggunakan gayung pasti membutuhkan wadah untuk menampung air, bak mandi ataupun ember. Sehingga kita hanya benar-benar memakai air jika kita memerlukannya, tidak ada air yang terbuang sia-sia. Jika anda berencana untuk mengganti bak mandi anda dengan shower, mungkin setelah membaca ini anda berubah pikiran untuk tetap menggunakan bak mandi demi ketersediaan air di masa mendatang.

Membawa tas belanja ke pasar.
Perhatikan cara orang-orang dari generasi yang lebih tua dari kita jika akan berbelanja. Biasanya mereka membawa tas atau keranjang belanja sendiri dari rumah. Ini sebenarnya adalah hal yang sangat positif jika kita tiru di jaman sekarang. Kita dapat mengurangi penggunaan plastik untuk tempat belanjaan kita yang akhirnya akan terbuang juga. Dengan tas belanja sendiri, kita masih dapat menggunakannya untuk berbelanja di waktu yang akan datang.

Gunakan sepeda untuk berpergian.
Jika kita ingin berpergian untuk jarak yang sangat memungkinkan dengan bersepeda, ada baiknya kita meninggalkan kendaraan bermotor kita. Ke kampus misalnya, mahasiswa Indonesia biasanya memilih untuk tinggal di kos yang jaraknya dekat dari kampus. Tapi anehnya mereka juga masih memprioritaskan penggunaan kendaraan bermotor daripada sepeda ataupun berjalan kaki. Padahal sesampainya di kampus lahan parkir kendaraan bermotor pun sangat terbatas dan dapat menyebabkan keterlambatan dalam mencari parkir kosong. Apa salahnya kita mengalokasikan sedikit tenaga dan waktu kita dengan bersepeda untuk berpergian ke tempat-tempat yang terjangkau.

Hibahkan pakaian yang sudah tidak cukup ke adik anda.
Jaman dahulu biasanya orang mewariskan pakaian yang sudah tidak cukup ke adik-adik mereka. Biasanya anak yang sulung selalu mendapatkan baju baru atau warisan dari orangtuanya, sementara anak yang bungsu selalu mendapatkan warisan. Sebenarnya ini sangat menarik jika kita masih melakukannya, apalagi jika pakaian-pakaian itu masih layak pakai. Kita dapat mengurangi konsumsi kita ke pakaian dan mengalokasikannya ke kebutuhan yang lain atau bahkan menabungnya. Selain itu kita juga bisa menyumbangkannya ke orang-orang yang membutuhkan, selain kita berbuat kebaikan, kita juga mengurangi sampah domestik. Jika baju sudah kurang layak pakai, masih bisa digunakan sebagai lap meja atau jendela. Saat inipun terjadi fenomena menarik dalam hal fashion, yaitu back to the old days atau retro. Banyak dari anak-anak muda yang tidak segan untuk membeli pakaian-pakaian bekas dari pasar dan mengolahnya menjadi barang yang sangat layak pakai, dan tidak ketinggalan pula tetap fashionable.

Mungkin beberapa tips di atas bisa menstimulasi otak anda untuk berpikir lebih cerdas dan kreatif dalam mencari hal-hal yang positif yang bisa kita dapatkan dari modernisasi dan tradisionalisasi. Tentu saja kita juga harus membuang sikap-sikap yang kurang baik yang didapatkan dari keduanya, terutama dalam usaha kita untuk mencapai hari esok yang lebih bersahabat.

So guys, Letz Save Our Earth for Better World

http://blog.unsri.ac.id/emonpotter/back-to-nature/tips-mengurangi-pemanasan-global/mrdetail/1357/

Senin, 21 Juni 2010

Topan Nargis adalah Indikasi dari Perubahan Iklim


Menurut Pusat Ilmu Pengetahuan dan Lingkungan (CSE), Topan Nargis yang merusak Myanmar dan memakan korban sangat banyak ini sepertinya merupakan dampak dari dari perubahan iklim. Dengan mengutip laporan perubahan iklim PBB, Direktur CSE, Sunita Narain, berkata, “Nargis adalah satu tanda akan datangnya hal-hal lain. Di tahun 2007, Bangladesh dihancurkan oleh topan tropis Sidr. Korban dari topan ini adalah korban perubahan iklim.” Narain menyerukan negara-negara kaya agar lebih bergegas mengatasi emisi gas rumah kaca mereka untuk membantu mengurangi pengaruh hebat dari pola cuaca yang tidak stabil bagi negara-negara yang pertaniannya tergantung pada hujan.

http://voanews.com/english/2008-05-07-voa58.cfm

Peningkatan Aktivitas Gempa Bumi Berhubungan Dengan Pemanasan Global


Dr. Tom Chalko, kepala geofisika di Peneliti Teknik Ilmu Pengetahuan Austria telah mencatat peningkatan aktivitas gempa bumi yang saat ini lebih besar lima kali daripada dua puluh tahun lalu. Dengan mengutip data NASA dimana es di Bumi saat ini menyerap lebih banyak energi panas dari Matahari daripada radiasi yang dibalikkan ke angkasa, Dr. Chalko menyatakan, “Ketidakseimbangan panas ini telah menciptakan panas di dalam perut bumi tidak dapat keluar sehingga perut bumi terlalu panas. Peningkatan aktivitas gerakan seismik, tektonik, dan vulkanik adalah akibat yang tak terabaikan dari panas yang terperangkap akibat ketidakseimbangan.” Dr. Chalko sedang mendesak komunitas ilmuwan internasional untuk membagikan info ini dengan publik dan berkata, “Konsekuensi dari kelambanan kita akan menjadi malapetaka. Tidak ada waktu untuk gerakan setenga-setengah.”

http://www.earthtimes.org/articles/show/earthquakes-became-five-times-more,437288.shtml

Minggu, 06 Juni 2010

Kacang Tanah dan Kentang Terancam Punah Karena Pemanasan Global


Pemanasan global mungkin menggiring banyak jenis tanaman liar seperti kentang dan kacang tanah menuju kepunahan paling lambat pertengahan abda ini, sehingga menghapuskan ciri khas yang mungkin membantu tanaman modern menghadapi hama atau penyakit.

Suatu studi oleh Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR), kelompok ahli di seluruh dunia, mendesak pemerintah agar berbucara lebih banyak untuk melestarikan keluarga tanaman liar di alam dan di pusat pembenihan.

Sejumlah spesies liar akan sangat terancam oleh perubahan cuaca --tanaman itu kehilangan daerah yang cocok sebagai habitatnya, kata Annie Lane, satu dari tiga penulis studi yang dikeluarkan pada 22 Mei, Hari Keragaman Hayati Internasional PBB.
Sebanyak 61 persen dari 51 spesies kacang tanah liar dan 12 persen dari 108 jenis kentang liar yang dipelajari dapat punah dalam 50 tahun mendatang akibat pemanasan global yang oleh banyak pihak dituding bersumber dari gas rumah kaca yang dikeluarkan oleh penggunaan bahan bakar fosil oleh manusia, kata studi tersebut.

Tanaman ketiga yang diteliti, vigna atau cowpea, yang merupakan tanaman pangan penting di Afrika, adalah yang paling ulet dalam model cuaca dengan hanya dua dari 48 jenis liarnya mengahdapi ancaman kepunahan. CGIAR mendukung 15 kelompok penelitian pertanian di seluruh dunia.

Lane, warganegara Australia, mengatakan temuan itu menunjukkan banyak keluarga tanaman liar lain --termasuk gandum, padi, dan sejenis gandum yang dipakai untuk membuat bir-- dapat menghadapi ancaman kepunahan. Tanaman yang tahan terhadap dan berjuang menghadapi perubahan cuaca dapat memperoleh keuntungan.

Kacang tanah, yang berasal dari Amerika Selatan, menghadapi ancaman kepunahan karena tumbuh di dataran rendah, tempat perubahan cuaca dengan cepat mempengaruhi suatu daerah yang luas. Kacang tanah juga tumbuh di bawah tanah di dekat tanaman induk sehinga kemampuan tanaman itu untuk berpindah terbatas.

Kentang Daki Andes
Kentang, yang ditemukan di Pegunungan Andes, dapat dengan lebih mudah mengembangkan diri ke atas untuk menemukan temperatur yang lebih dingin.
Rangkaian kentang liar dengan gen yang tahan terhadap penyakit tumbuhan, yang memiliki reputasi buruk karena menimbulkan kelaparan pada 1840-an di Irlandia sehingga menewaskan sebanyak satu juta orang, termasuk di antara jenis yang terancam punah, kata Lane.

Laporan PBB tahun ini telah meramalkan makin banyak banjir, kelaparan, gelombang panas dan naiknya permukaan air laut akibat pemanasan global.
Para ilmuwan khawatir, misalnya, satu jenis kacang tanah dengan ciri mampu bertahan terhadap serangan serangga mungkin terhapus akibat perubahan cuaca berupa hujan terlalu lebat.

Keluarga tanaman liar telah disilangkan dalam beberapa tahun belakangan guna meningkatkan daya tahan terhadap panas pada gandum, daya tahan terhadap panas pada padi atau meningkatkan nilai gizi, seperti kandungan kalsium pada kentang atau kandungan protein pada gandum durum.

Satu perkiraan yang dibuat pada awal 1980-an ialah keluarga tanaman liar bernilai 340 juta dolar AS di Amerika Serikat saja guna meningkatkan hasil dan kualitasnya.
Ada kebutuhan mendesak untuk mengidentifikasi dan secara efektif memelihara keluarga tanaman liar yang menghadapi ancaman akibat perubahan cuaca, kata studi itu.
Lane mengatakan yang terbaik ialah menemukan daerah terbuka guna memelihara tanaman dengan bank benih sebagai pendukung.

Rabu, 26 Mei 2010

Penguin Raja Diambang Kepunahan


Penguin, pasti teman-teman tahu burung yang tidak bisa terbang ini. Bentuknya sangat lucu dan menggemaskan. Nah, ternyata ada berbagai jenis penguin yang hidup di benua Antartika, salah satunya adalah penguin Raja.

Bentuk pinguin Raja sangat khas. Kalian bisa mengenalinya karena pinguin Raja memiliki garis kuning di bagian kepala dan lehernya. Beratnya mencapai 16 kilogram untuk jantan dan 14 kilogram untuk betina. Penguin Raja ini banyak tinggal kepulauan kecil di Antartika seperti pulau Falkland Macquarie, Crozet dan Marion.

Para anak-anak penguin Raja cukup mandiri lho. Setelah mereka lahir pada bulan November, mereka sudah ditinggal oleh orang tuanya. Para orang tua penguin ini berenang beratus-ratus kilometer untuk mencari makan. Makanannya berupa ikan-ikan kecil dan gurita.

Setelah mendapat cukup makanan, para orang tua pinguin ini akan kembali untuk mengurus anak-anaknya. Nah, untuk mengetahui keseharian para anak-anak penguin Raja saat ditinggal orang tuanya, peneliti dari Pusat Penelitian Nasional Perancis di Strasbourg, France, melakukan penelitian.

Para anak-anak penguin dipasang sebuah alat elektronik, supaya keberadaannya bisa dilacak. Dengan begitu peneliti bisa melihat keseharian mereka dan bagaimana cara mereka bertahan hidup. Saat para anak-anak penguin ini ditinggal memang banyak yang mati tetapi ada juga yang tetap hidup

Nah, ada kabar yang menyedihkan dari penguin Raja teman-teman. Pemanasan global yang terjadi ternyata membuat jumlah penguin Raja di benua Antartika semakin berkurang. Jika mereka biasanya berenang dan bermain-main di air yang dingin, sekarang karena pemanasan global, air tempat mereka bermain menjadi semakin panas. Mereka jadi tidak nyaman untuk bermain bahkan ada pinguin yang mati karena airnya terlalu panas untuk kulit mereka.

Diperkirakan jumlah penguin Raja akan semakin berkurang. Jika pemanasan global terus terjadi serta lingkungan tempat mereka hidup juga tercemar, maka 20 tahun lagi penguin Raja akan punah. Wah, jangan sampai hal itu terjadi ya teman-teman!

Selasa, 25 Mei 2010

10 Bencana Besar Akibat Global Warming

1. Gletser Menciut

Gletser adalah daratan yang terbuat dari es. Gletser bakal ikut meleleh dan menciut seiring dengan bertambahnya suhu bumi. Suhu bumi meningkat karena tingginya emisi gas rumah kaca di atmosfer. Selama tahun 1990- 2005 saja suhu bumi naik 0,15 - 0,3 derajat celcius. Gletser Himalaya yang memasok air ke sungai Gangga sekaligus menyediakan irigasi dan suplai air minum untuk 500 juta penduduk,menyusut 37 meter pertahun.Gletser di kutub semakin cepat mencair hingga membuat permukaan air laut di bumi naik.
















2. Pulau Tenggelam

Indonesia , Amerika Serikat, dan Bangladesh adalah beberapa negara yang paling terancam tenggelam. Bahkan beberapa pulau di Indonesia sudah hilang tenggelam. Ini disebabkan mencairnya permukaan gletser di kutub yang membuat volume air laut meningkat drastis. Menyusutnya hutan bakau memperparah pasangnya air laut. Sekarang saja pasang air laut Pantai Kuta telah membanjiri beberapa lobi hotel disekitarnya. Pulau Jawa juga bernasib sama , sampai saat ini permukaan Teluk Jakarta sudah naik 0,8 cm. Dan kalau suhu bumi terus naik , tahun 2050 derah-daerah Jakarta dan Bekasi seperti Kosambi , Penjaringan , Cilincing , Muaragembong , dan Tarumajaya akan terendam.
















3. Badai

Badai memang bisa terjadi karena kehendak alam. Tapi suhu air yang menghangat akibat global warming mendukung terjadinya badai yang jauh lebih kuat dan besar. Beberapa tahun belakangan ini , negara-negara di Eropa, Amerika, dan Karibia telah mengalami begitu banyak badai dibandingkan abad sebelumnya. Bahkan badai-badai tersebut bukan cuma badai biasa, namun masuk kategori badai mematikan , seperti badai katrina,badai ike, badai nargis, badai rita,dll.
















4. Gelombang Panas

Tahun 2003 lalu, Eropa diserang gelombang panas alias heat wave , yang menewaskan banyak orang. Mengejutkan ! Tapi bencana ini sudah diperkirakan ratusan tahun yang lalu , tepatnya tahun 1900 oleh para ilmuwan di masa itu . Gelombang panas memang pernah terjad beberapa kali di bumi , namun belakangan ini makin sering terjadi. Dan diperkirakan 40 tahun lagi frekwensinya akan meningkat 100 kali lipat.













5. Kekeringan

Afrika, India, dan daerah-daerah kering lainnya bakal menderita kekeringan lebih parah ! Air akan makin sulit di dapat dan tanah tak bisa ditanami apa-apa lagi, hingga suplai makanan berkurang drastis. Ilmuwan memperkirakan hasil tani negara-negara Afrika akan menurun 50 % di tahun 2020 , dan tingkat kekeringan di dunia meningkat 66 % . Tak terbayang kalau kekeringan ini sampai terjadi di bumi ini.
















6. Perang dan Konflik

Negara yang kekurangan air dan bahan pangan kemungkinan besar akan mengalami panik dan berubah jadi agresif. Lalu bukan tak mungkin mereka berusaha saling merebut lahan yang belum rusak.















7. Penyakit Merajalela

Malaria, demam berdarah , ebola , dan banyak penyakit yang dulu cuma di anggap sebagai penyakit negara tropis , bisa menyebar ke berbagai negara Eropa yang dikenal dingin. Penyebabnya apalagi kalau bukan banjir atau kekeringan yang mengundang banyak hewan pembawa penyakit bersarang disana!!!





















8. Perekonomian Kacau

Ladang tani , perkebunan yang biasanya menghasilkan akan musnah ole banjir atau kekeringan. Penduduk akan di buat makin menderita karena stok bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya akan jauh berkurang dan harganya pasti akan melambung naik. Pemerintah juga membutuhkan biaya yang banyak untuk membangun kembali wilayah yang terkena bencana dan menanggulangi penyakit yang mewabah.














9. Ekosistem Hancur

Perubahan iklim yang terjadi akibat global warming akan menghancurkan ekosistem yang ada. Setelah sebagian mahkluk hidup di bumi musnah akibat bencana kekeringan, banjir , badai, atau ditenggelamkan air laut, mahkluk hidup yang tersisa bakal mengalami kesulitan untuk bertahan hidup. Penyebabnya adalah berkurangnya sumber air , udara bersih, bahan bakar , sumber energi , bahan makanan, obat-obatan yang dibutuhkan untuk survive.















10. Mahkluk Hidup Punah

Sebanyak 30 % mahkluk hidup yang ada sekarang bakal musnah tahun 2050 kalau temperatur bumi terus naik. Spesies yang punah ini kebanyakan yang habitatnya di tempat dingin . Hewan-hewan laut diperkirakan banyak yang tak bisa bertahan setelah suhu air laut jadi menghangat. Kalau tumbuhan dan hewan makin berkurang, jelas manusia akhirnya terancam karena kekurangan bahan makanan.