Minggu, 06 Juni 2010

Kacang Tanah dan Kentang Terancam Punah Karena Pemanasan Global


Pemanasan global mungkin menggiring banyak jenis tanaman liar seperti kentang dan kacang tanah menuju kepunahan paling lambat pertengahan abda ini, sehingga menghapuskan ciri khas yang mungkin membantu tanaman modern menghadapi hama atau penyakit.

Suatu studi oleh Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR), kelompok ahli di seluruh dunia, mendesak pemerintah agar berbucara lebih banyak untuk melestarikan keluarga tanaman liar di alam dan di pusat pembenihan.

Sejumlah spesies liar akan sangat terancam oleh perubahan cuaca --tanaman itu kehilangan daerah yang cocok sebagai habitatnya, kata Annie Lane, satu dari tiga penulis studi yang dikeluarkan pada 22 Mei, Hari Keragaman Hayati Internasional PBB.
Sebanyak 61 persen dari 51 spesies kacang tanah liar dan 12 persen dari 108 jenis kentang liar yang dipelajari dapat punah dalam 50 tahun mendatang akibat pemanasan global yang oleh banyak pihak dituding bersumber dari gas rumah kaca yang dikeluarkan oleh penggunaan bahan bakar fosil oleh manusia, kata studi tersebut.

Tanaman ketiga yang diteliti, vigna atau cowpea, yang merupakan tanaman pangan penting di Afrika, adalah yang paling ulet dalam model cuaca dengan hanya dua dari 48 jenis liarnya mengahdapi ancaman kepunahan. CGIAR mendukung 15 kelompok penelitian pertanian di seluruh dunia.

Lane, warganegara Australia, mengatakan temuan itu menunjukkan banyak keluarga tanaman liar lain --termasuk gandum, padi, dan sejenis gandum yang dipakai untuk membuat bir-- dapat menghadapi ancaman kepunahan. Tanaman yang tahan terhadap dan berjuang menghadapi perubahan cuaca dapat memperoleh keuntungan.

Kacang tanah, yang berasal dari Amerika Selatan, menghadapi ancaman kepunahan karena tumbuh di dataran rendah, tempat perubahan cuaca dengan cepat mempengaruhi suatu daerah yang luas. Kacang tanah juga tumbuh di bawah tanah di dekat tanaman induk sehinga kemampuan tanaman itu untuk berpindah terbatas.

Kentang Daki Andes
Kentang, yang ditemukan di Pegunungan Andes, dapat dengan lebih mudah mengembangkan diri ke atas untuk menemukan temperatur yang lebih dingin.
Rangkaian kentang liar dengan gen yang tahan terhadap penyakit tumbuhan, yang memiliki reputasi buruk karena menimbulkan kelaparan pada 1840-an di Irlandia sehingga menewaskan sebanyak satu juta orang, termasuk di antara jenis yang terancam punah, kata Lane.

Laporan PBB tahun ini telah meramalkan makin banyak banjir, kelaparan, gelombang panas dan naiknya permukaan air laut akibat pemanasan global.
Para ilmuwan khawatir, misalnya, satu jenis kacang tanah dengan ciri mampu bertahan terhadap serangan serangga mungkin terhapus akibat perubahan cuaca berupa hujan terlalu lebat.

Keluarga tanaman liar telah disilangkan dalam beberapa tahun belakangan guna meningkatkan daya tahan terhadap panas pada gandum, daya tahan terhadap panas pada padi atau meningkatkan nilai gizi, seperti kandungan kalsium pada kentang atau kandungan protein pada gandum durum.

Satu perkiraan yang dibuat pada awal 1980-an ialah keluarga tanaman liar bernilai 340 juta dolar AS di Amerika Serikat saja guna meningkatkan hasil dan kualitasnya.
Ada kebutuhan mendesak untuk mengidentifikasi dan secara efektif memelihara keluarga tanaman liar yang menghadapi ancaman akibat perubahan cuaca, kata studi itu.
Lane mengatakan yang terbaik ialah menemukan daerah terbuka guna memelihara tanaman dengan bank benih sebagai pendukung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar