Selasa, 17 Maret 2009

Sampah Plastik Terus Menggunung


Dalam satu bulan, paling tidak saya berbelanja ke supermarket sebanyak dua kali. Jika dalam sekali belanja saya mendapatkan dua buah kantong plastik, maka saya paling tidak menyumbang empat kantong plastik dalam sebulan. Ini tentu jumlah yang minim alias terlalu sedikit. Nyatanya saya masih membuang lebih banyak lagi sampah plastik. Bayangkan saja bahwa gelas air minum, pembungkus snack, botol shampoo, pembungkus sabun, aneka peralatan rumah tangga yang rusak… semuanya terbuat dari plastik.

Benar-benar banyak jumlah sampah plastik yang kita hasilkan setiap hari. Sekedar sebagai informasi saja bahwa sampah plastik dari sektor pertanian saja setiap tahun mencapai 100 juta ton. Dengan jumlah sebanyak itu kita bisa membungkus bola bumi yang kita tinggali ini sepuluh kali lipat. Wow, benar-benar jumlah yang amat berlebihan mengingat angka di atas barulah sampah dari sektor pertanian saja.

Saya benar-benar prihatin jika melihat angka itu. Keprihatinan ini makin bertambah tatkala kita menyadari bahwa plastik sebenarnya mempunyai efek yang tidak baik bagi tubuh kita. Jika dibuang, plastik tidak akan terdegradasi oleh bakteri. Jika dibakar pun plastik akan mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan. Pembakaran PVC akan mengeluarkan DEHA yang dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen manusia. Selain itu juga dapat mengakibatkan kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat.

Sayangnya, nampaknya saya tidak bisa berkelit dari masalah ini. Saat berbelanja di supermarket saya selalu membungkus barang belanjaan dengan plastik. Tidak ada pilihan bagi saya untuk meminta barang-barang itu dibukungkus menggunakan kantong kertas seperti di luar negeri itu. Bahkan, membayar pun pakai “uang plastik” juga. Benar-benar hidup ini sudah dipenuhi dengan plastik, ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar